Pada SICF 2016 yang diselenggarakan dari Rabu (10/8) hingga Sabtu (13/8) di University Cultural Centre, National University of Singapore (NUS), Singapura, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UMN di bidang tarik suara ini menyanyikan masing-masing tiga lagu untuk tiga kategori yang diikuti. Salmo 150, O Magnum Mysterium serta Wash Me Throughly dibawakan untuk kategori mixed voice, Alleluia, Gloria 3 dan Ave Maria pada kategori musica sacra. Sedangkan kategori folkore, mereka menyanyikan lagu daerah Indonesia seperti Benggong, Luk Luk Lumbu dan AhtoiPorosh.
Kesembilan lagu tersebut dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. “Pematangan dan penguasaan lagu serta koreografi berjalan dengan baik. Kami melatih sembilan lagu sekaligus dengan intensitas latihan antara empat hingga lima hari dalam seminggu,“ jelas Raymond Zamrudi, ketua Ultima Sonora.
Sebelum tampil di SICF, Ulson juga telah melakukan empat pre-event di antaranya pre-competition di Function Hall kampus UMN, beberapa gereja di wilayah Tangerang, serta sekolah Santa Ursula BSD.
Dengan personil sebanyak 36 orang yang terdiri dari 34 penyanyi, pianis dan konduktor, Ulson berhasil memberikan penampilan yang istimewa dan memukau para dewan juri. Rangkaian persiapan yang dilakukan dalam kurun waktu enam bulan telah memberikan buah yang manis dengan diperolehnya tiga penghargaan.
Prestasi yang membanggakan ini tentunya memberikan kesan tersendiri bagi para anggotanya. “Kita bisa bertemu sekaligus bertukar pikiran dengan anggota choir lain dari berbagai negara, dan tentunya bisa merasakan suasana yang berbeda saat menaiki panggung internasional di luar Indonesia,“ ungkap Raymond.
Di samping Singapura sebagai tuan rumah, Singapore International Choral Festival 2016 juga diikuti oleh berbagai negara lain seperti Malaysia, Indonesia, Hong Kong, Taiwan, Korea, Cina dan Australia. (*)